Refleksi Dua Tahun Pernikahan: Asing di Negara sendiri
Tulisan ini aku tulis di meja ruang tamu rumah mertua. Pada bulan ini, kami akan merayakan ulang tahun perkawinan yang kedua. Tepatnya tanggal 24 Februari nanti. Meja ruang tamu ini sungguh menjadi saksi naik turunnya hati proses pernikahan. Sungguh, bohong jika sebuah pernikahan akan selalu diselimuti kebahagiaan. Malah, pahit getir akan sering dirasakan dalam membangun mahligai rumah tangga. Terlebih, bagiku yang sangat minim pengetahuan dalam membangun ilmu pengetahuan yang ideal. Tulisan ini sangat aku fokuskan untuk meringankan beban sendiri serambi mengoreksi diri sendiri. Sangat berhati-hati agar benar-benar menjadi sebuah raport pribadi yang dapat membangun masa depan. Pernikahan banyak macamnya. Aku tidak bisa membandingkan pernikahanku dengan orang lain. Tapi aku sebisa mungkin menilai diriku sebagai seorang suami dan ayah dalam sebuah dunia terkotak yang memiliki jendela. Aku mampu melihat dunia luar tapi sebaik apapun aku menginginkan dunia di luar jendela itu, itu hany